Diduga limbah PKS PTPN I Mencemari Sungai di Cot Girek


ACEH UTARA - Sejumlah warga di Dusun Buket Selamat Gampong Trieng, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara resah akibat air sungai yang ada di kawasan itu mendadak berubah warna menjadi hitam pekat. 


Kuat dugaan perubahan warna air sungai tersebut akibat dicemari oleh limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Nusantara di Cot Girek. Limbah dikabarkan mulai mencemari sungai sejak Rabu (24/8). Akibatnya warga terpaksa menghentikan aktivitasnya disungai.


"Selama ini warga menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci, mandi, dikonsumsi dan sebagainya mengingat air bersih sulit didapat. Seharusnya mereka jangan mengairi limbah disaat musim begini," ujar Geuchik Gampong Trieng, Abbas kepada wartawan, Minggu (28/8).


Kepala Dusun Buket Selamat, Saifuddin, meminta kepada pihak PKS dibawah PTPN I agar kedepan jangan lagi melepaskan limbah yang sama sehingga membuat warga resah. Limbah selama ini menurut dia kerap mengalir ke sungai warga.




"Bukan kali ini saja sungai disini dicemari limbah dari PTPN atau PKS. Sebelumnya juga sudah pernah terjadi, bahkan menyebabkan banyak ikan mati. Sementara untuk limbah kali ini belum terlihat adanya ikan yang mati," ujarnya yang dibenarkan Abbas.


Pihak perusahaan sendiri mengakui sungai di Kecamatan itu dicemari limbah dari pabrik tersebut. Untuk itu, pihak perusahaan meminta maaf kepada masyarakat.


"Kami minta maaf kepada masyarakat terkait limbah yang telah cemari sungai. Memang benar limbah tersebut berasal dari PKS, dan itu memang akibat kecolongan kami beberapa hari lalu. Dan langsung kami atasi pada Kamis kemarin," ucap Asisten Personalia Umum PKS PTPN-I Cot Girek, Tursyina Wahab kepada wartawan.


Ia menjelaskan, limbah tersebut merupakan sisa pembakaran tangkos buah sawit. Tanpa diketahui ternyata mengalir melalui saluran yang ada dibelakang pabrik kelapa sawit. Dirinya juga tidak bisa memastikan apakah limbah itu berbahaya atau tidak.


"Tidak dapat dipastikan apakah limbah tersebut berbahaya atau tidak. Pada intinya kami juga sudah minta maaf kepada warga yang sudah menemui saya. Alhamdulilah pada hari ini sungainya sudah normal tak lagi dicemari limbah," jelas Tursyina.


Menurut pantauan Camat Cot Girek, Usman, sungai yang awalnya dicemari limbah kini mulai kembali normal. Dirinya mengaku sudah mengingatkan pihak yang bersangkutan untuk agar kedepan jangan lagi terulang kasus yang sama.


"Sungainya pada hari ini sudah normal tak ada lagi limbah. Saya sudah ingati pihak yang bersangkutan untuk agar kasus ini jangan terulang. Dan mereka minta maaf," pungkasny. [Waspada Wol]
Share on Google Plus

About Warta buana

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment