Gadjah Puteh : Pernyataan Abon Taleb Dapat Merusak Perdamaian Aceh



LANGSA – Pernyataan Abon Taleb pada saat peresmian posko pemenangan Muzakir Manaf – TA Khalid di Nagan Raya Selasa (6/9/2016), dianggap kontroversial oleh beberapa elemen masyarakat Aceh dalam kontek menjaga perdamaian, salah satu yang menanggapi pernyataan tersebut adalah LSM Gadjah Puteh.

Sayed Zahirsyah selaku Direktur Eksekutif DPP LSM Gadjah Puteh menyatakan dengan tegas, hendaknya para ulama dan cendekiawan dapat mengambil peran sebagai penyejuk hati masyarakat, tanpa memihak kepada salah satu calon Gubernur Aceh, konon lagi malah memberi pernyataan yang mengarah kepada ancaman hingga merisaukan masyarakat, artinya akan berbahaya jikalau Partai Aceh (Mualem) kalah.

“Ini merupakan sebuah ancaman secara terang-terangan yang disampaikan oleh seorang tokoh agama, sudah seharusnya hal ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik baru di Aceh” pungkas Sayed kepada KOPI saat ditemui dikantornya, Rabu pagi (7/9/2016).

Sayed yang kerap disapa Waled ini juga menegaskan, tentunya semua pihak tidak mengharapkan hal ini sampai terjadi, hanya karena dipicu oleh kelompok tertentu yang tidak terpenuhi syahwat kekuasaannya, malah mengancam perdamaian yang sudah dinikmati selama ini.

Dirinya juga menyatakan, banyak pihak dan kelompok tertentu di Aceh yang selama ini tidak lagi menggunakan akal sehat dan bahkan jauh bergeser dari norma syariat Islam hanya karena persoalan politik, mereka rela mengorbankan kemaslahatan umat yang seharusnya berada diatas segala kepentingan.

“Apakah masyarakat Aceh ini hanya para mantan kombatan yang hanya berjumlah sekitar 8000 itu saja ?, lantas siapa yang berfikir tentang nasib masyarakat Aceh yang non kombatan dalam jumlah hampir 5.000.000 (lima juta) jiwa ini ?, niscaya pernyataan tersebut sangatlah dangkal dan naif, dimana umara dan ulama kehilangan fungsinya sebagai pengayom umat” tegas Waled dengan nada kecewa.

Ia juga menambahkan, jangan sampai gara-gara segelintir orang mencederai semangat para syuhada dan ulama terdahulu yang telah berjuang meletakkan pondasi syariat secara kaffah hanya karena tujuan politik.

“Kekuasaan dan kemakmuran suatu bangsa hendaklah ditempuh dengan cara-cara yang halal dan bermartabat” tutup Waled mengakhiri pernyataannya.[Pewarta-indonesia.com]
Share on Google Plus

About Warta buana

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment