Wow !!! Ada Apa Dengan Proyek Dana Aspirasi Dewan di Air Masen ??

ACEH TAMIANG - Pelaksanaan proyek pembangunan pagar kuburan di Desa Air Masen yang juga berasal dari paket dana aspirasi Sugiono Sukandar, Tahun Anggaran (TA) 2016 terindikasi banyak menuai masalah. 
Hal tersebut diketahui LintasAtjeh.com, dari salah seorang warga Desa Sidodadi yang tidak ingin dipublikasikan identitasnya menyampaikan bahwa adanya indikasi permasalahan selain pembangunan proyek rabat beton tahun 2016 di Desa Sidodadi, Kecamatan Seruway, yang diduga telah dilakukan oleh anggota dewan Partai Gerindra Kabupaten Aceh Tamiang, Dapil II, Sugiono Sukandar.
Sumber menyampaikan, pada saat dilaksanakan proyek tersebut tidak pernah terlihat adanya plang proyek di sekitar lokasi kegiatan, sehingga banyak warga Desa Air Masen tidak mengetahui tentang sumber dana proyek tersebut dan tidak tahu tentang nama perusahaan rekanan serta tidak tahu jumlah anggarannya.
“Warga dan bahkan Datok Desa Air Masen hanya tahu bahwa pihak pelaksana proyek pembangunan pagar kuburan di desa mereka adalah anggota MDSK Desa Sidodadi, Boimin. Serta penyuplai seluruh material adalah utusan pribadi Sugiono, yang bernama Parman,” kata sumber, Rabu (14/9/2016) kemarin.
"Proyek yang terindikasi merupakan kasus pidana tersebut baru saja selesai dan belum ditandatangani berkas serah terima oleh pihak Datok Desa Air Masen," tutup sumber.
Untuk mendapatkan kebenaran atas informasi tersebut, LintasAtjeh.com berupaya mengkonfirmasi anggota dewan Partai Gerindra Kabupaten Aceh Tamiang, Dapil II, Sugiono Sukandar melalui telepon selulernya, namun tidak diangkat. Pesan yang dikirim melalui sms juga tidak dibalas.
Sementara itu Datok Desa Air Masen, Zaharuddin, saat dijumpai di rumahnya mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui tentang nama perusahaan rekanan yang mengerjakan proyek pagar kuburan di desa yang dia pimpin. Datok Zaharuddin mengaku hanya tahu bahwa proyek tersebut berasal dari dana aspirasi Sugiono dan pemborongnya adalah warga Desa Sidodadi, bernama Boimin.
Ketika ditanya tentang jumlah anggaran proyek tersebut, dengan terus terang Datok Zaharuddin mengaku tidak ingat secara pasti, apakah berjumlah Rp. 36 juta atau Rp. 46 juta? Dan menurut datok, selama dikerjakan oleh Boimin, dirinya tidak pernah melihat adanya plang proyek di lokasi kegiatan proyek. Dirinya juga mengaku belum menandatangani berkas serah terima proyek itu.
Pihak pelaksana proyek Boimin, saat dikonfirmasi terkesan galau dan mengaku  bahwa dirinya hanya sebagai pengawas pada pembangunan pagar kuburan di Desa Air Masen dan dia mengakui bahwa pihak penyuplai seluruh material adalah utusan pribadi Sugiono, yang bernama Parman.
 
"Plang proyek pembangunan pagar kuburan di Desa Air Masen memang tidak dipasang dan saya tidak tahu nama perusahaan rekananan pada proyek tersebut," ungkap Boimin.[LintasAtjeh]
Share on Google Plus

About Warta buana

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment